Konflik Israel-Palestina Memanas, Saling Berbalas Serangan
(07 oktoner 2023).
Oleh : RIZA FATHONI 8 Oktober 2023 14:58 WIB
Sejumlah roket ditembakkan ke arah Israel dari Gaza, Sabtu (7/10/2023). Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah Hamas di Jalur Gaza menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit. Sebuah rudal Israel yang diluncurkan dari sistem pertahanan Iron Dome mencoba mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza di atas Kota Netivot di Israel bagian selatan. Roket meluncur melintasi langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari berbagai lokasi di seluruh penjuru Israel. Roket yang ditembakkan militan Palestina dari Kota Gaza dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome milik Israel. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang dikutip kantor berita resmi WAFA, menegaskan rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap teror yang dilakukan Israel. Hal itu dikemukakan Abbas dalam rapat darurat di Ramallah dengan sejumlah pejabat tinggi Otoritas Palestina. Seorang anggota pasukan Israel berlari melewati api yang berkobar di sebuah rumah di Ashkelon menyusul serangan roket dari Jalur Gaza di Israel bagian selatan, Sabtu (7/10/2023). Menurut Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, kelompok Hamas Palestina telah melancarkan "perang" melawan Israel setelah rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel pada 7 Oktober.
Milisi Palestina dari Brigade Ezzedine al-Qassam bergerak menuju penyeberangan Erez antara Israel dan Jalur Gaza utara. Hamas yang saat ini menguasai Jalur Gaza juga mengirimkan gerilyawannya menyusup ke sejumlah kota di Israel, baik melalui darat, laut, maupun udara. Anggota pasukan Israel berlindung di pinggir jalan di Ashkelon ketika sirene meraung-raung sementara rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel, Sabtu (7/10/2023). Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan pihak berwenang Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. Jurnalis berlindung di balik mobil ketika tentara Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan pejuang Palestina di dekat Gevim Kibbutz, dekat perbatasan dengan Gaza. Militan Palestina telah memulai "perang" melawan Israel yang mereka infiltrasi melalui udara, laut, dan darat dari Jalur Gaza yang diblokade, kata para pejabat Israel.
Kabar nya hingga sekarang palestina dan israel masih berlanjut perang atau masih menyerang satu sama lain dan dari kejadian kejadian ini banyak sekali korban jiwa yang tewas dan keadaan mereka sudah tidak terkondisikan lagi karna akibat serangan bom dan serangan rudal. Terutama korban jiwa di palestina yang tinggi hingga mencapai ribuan korban jiwa yang tewas, kementrian kesehatan gaza mengatakan jumlah korban tewas terbanyak sejak serangan israel 2008.
- Masyarakat Gaza, Palestina, telah mengalami Sabtu paling mematikan dalam 15 tahun terakhir, yakni Sabtu (13/10) lalu. Berdasarkan data yang disampaikan otoritas Palestina hari ini, ada 300 orang tewas dalam 24 jam akibat serangan Israel. Dilansir Reuters dan CNN, Minggu (15/10/2023), 300 orang Palestina itu tewas akibat serangan udara Israel. Dilansir BBC hari ini, total jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.300 orang lebih. Rinciannya, 2.329 orang Palestina terbunuh dan 9.714 luka-luka. Data ini diperoleh BBC dari Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, daerah yang diperintah Hamas.
Ini adalah momen sepekan lebih sehari setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.300 orang berdasarkan keterangan Israel. Sejak saat itu, Israel berjanji akan membalas nya, dan saat korban jiwa di Palestina melambung tinggi. Hingga saat ini israel masih berlanjut menyerang palestina dengan cara mematikan daya listrik dan menutup saluran air.
Jakarta - Pasokan listrik utama di Gaza padam setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar. Sejak serangan Hamas pada akhir pekan, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air. Artinya masyarakat di Gaza akan bergantung pada generator untuk mendapatkan listrik - jika mereka mempunyai bahan bakar untuk menjalankannya. Sekitar 80% orang di Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan bahkan sebelum perang terbaru dimulai.
Baca Juga : penganiayaan anak DPR RI hingga tewas